PENDAHULUAN
Dalam perkembangan saat ini dibutuhkan
peran serta masyarakat secara aktif yang dapat membantu kegiatan pembangunan
khususnya dalam bidang Sumber Daya Alam. Pada dasarnya, sumber daya alam dan
ekosistemnya terbatas, namun di lain pihak tuntutan manusia untuk
memanfaatkannya semakin tinggi. Oleh karena itu penggunaannya harus secara
bijaksana dalam pengelolaan demi kesejahteraan rakyat sepanjang masa.
Untuk meningkatkan program dan
kegiatan diperlukan adanya komunikasi dua arah antara pemerintah dan
masyarakat. Dimana dalam komunikasi tersebut pemerintah dapat menyampaikan
kebijaksanaan-kebijaksanaan dan program Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya, sebaliknya masyarakat dapat memberikan masukan-masukan untuk
penyempurnaan kebijaksanaan dan program pemerintah.
Sebagai kelanjutan program pemerintah,
Departemen Kehutanan menjadikan pendidikan konservasi kepada masyarakat,
organisasi pecinta alam dan kader konservasi khususnya. Dengan demikian
diharapkan agar kegiatan para kader konservasi dan organisasi pecinta alam
MAKUMPALA UNTAN bukan sekedar hoby dan atau olah raga saja, tetapi mempunyai
nilai tambah dalam segi ilmiahnya sehingga para anggotanya dapat memberikan sumbangan
yang berharga bagi kemajuan Ilmu Pengetahuan untuk kepentingan bangsa dan
Negara Indonesia.
DEFINISI KONSERVASI
Konservasi dalam arti sempit berarti
pengawetan atau menjaga keaslian. Dalam arti luas, konservasi adalah
pengelolaan yang menjamin pemanfaatan yang berkelanjutan. Sedangkan menurut
UU Pokok Lingkungan Hidup No. 23 tahun 1997, pengertian Konservasi Sumber
Daya Alam (KSDA) adalah cara pengelolaan sumber daya alam yang menjamin
pemanfaatan secara bijaksana dan bagi sumber daya yang terbaharui menjadi
kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas
nilai dan keanekaragaman.
Pelaksanaan
konservasi sumber daya alam mempunyai 3 (tiga) sasaran :
- Pelindungan
proses-proses ekologis yang penting dan system penyangga kehidupan.
- Pengamatan
keanekaragaman biotic
- Pelestarian
pemanfaatan jenis dan ekosistemnya.
Klasifikasi Sumber Daya Alam
Berdasarkan
golongannya sumber daya alam dibagi menjadi tiga yaitu :
- SDA
Hayati contoh : tumbuhan,
hewan, mikrobia
- SDA Non
Hayati contoh : Kolam, air,
mineral.
- SDA
Sosial contoh : Ilmu
pengetahuan, tenaga kerja, nilai social.
Bentuk-bentuk
konservasi
Bentuk
konservasi mempunyai banyak variasi, tergantung pada apa yang akan dikonservasi
dan bagaimana statusnya.
Secara
umum konservasi dapat dibagi menjadi tiga komponen utama, yakni, study,
use dan save. Ketiga
komponen tersebut saling terkait satu sama lainnya.
dilihat dari cara dan lokasinya konservasi dapat
dilaksanakan di lokasi aslinya (in situ)
atau di luar habitat aslinya (ex situ). Pelaksanaan in situ paling besar dan
efisien. Salah satu bentuknya adalah Taman Nasional, cagar alam dan suaka
margasatwa. Didalam Taman Nasional dapat dikatakan sebagai perpaduan dari
system lainnya, misalnya cagar alam denganhabitat didalamnya yaitu marga satwa
seta pemanfaatan terbatas yaitu taman wisata (obyek wisata). Contoh lain adalah
hutan lindung yang ditujukan untuk konservasi tata air.
Konservasi secara ex situ merupakan konservasi pilihan
terakhir, karena biayanya leboh besar dan resikonya lebih tinggi. Bentuk
konservasi ex situ antara lain kebun binatang, taman safari, kebun raya dan
lain-lain
STRATEGI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
Perlindungan
terhadap proses ekologi yang menunjang system kehidupan, berupa :
- Perlindungan
daerah pegunungan yang berlereng agak curam berupa hutan lindung.
- Perlindungan
pantai dalam bentuk pengaturan hutan mangrove dan hutan pantai serta
terumbu-terumbu karang dan lainnya.
- Perlindungan
mata ai, tebing dan tepian sungai atau danau dan jurang dalam bentuk
pengaturan aplil dan vegetasinya.
- Perlindungan
daerah aliran sungai dalam bentuk pengaturan pengelolaan dan cara
pemanfaatannya.
- Perlindungan
zone ilmiah pada taman nasional, suaka alam dan sebagainya.
- Perlindungan
terhadap perairan lautan beserta seluruh jenis sumber daya alam yang
berada didalamnya.
- Perlindungan
terhadap gejala keunikan, keindahan alam dam dan budaya dalam bentuk
pengaturan pengelolaan dan cara pemanfaatannya.
Pengertian kader konservasi
Kader
konservasi adalah seseorang yang dididik/ ditetapkan sebagai penerus upaya
konservasi sumber daya alam yang memiliki kesadaran dan ilmu pengetahuan
tentang konservasi alam serta secara sukarela, bersedia dan mampu menyampaikan
pesan konservasi kepada masyarakat. Kader konservasi dibentuk untuk membantu
keberhasilan program konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup seseorang
yang telah menjadi kader konservasi memiliki sertifikat dan kartu kader
konservasi, yang menetapkan namur urut kader konsevasi tingkat nasional dan
provinsi. Ada 3 (tiga) tingkatan dan kartu pengenal warga dasar dalam kader
konservasi, yaitu :
- Kader
konservasi tingkat pemula kartu kuning
- Kader
konservasi tingkat madya kartu hijau
- Kader
konservasi tingkat utama kartu biru
Seorang
dapat menjadi kader konservasi melalui :
- Pendidikan
kader konservasi
- Penetapan
sebagai kader konservasi
Pendidikan kader konservasi ditujukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran di bidang konservasi alam sehingga diharapkan terjadi
perubahan tingkah laku sikap dan cara berpikir sehingga mau berperan serta
dalam upaya konservasinya.
Sebagai
kader konservasi harus mempunyai peranan sebagai motivator dan dinamisator
(advocator) supaya terjadi konvertasi alam di tengah-tengah masyarakat.
Kegiatan-kegiatan
konservasi diantaranya :
- Ceramah
dan diskusi bidang konservasi alam
- Penyuluhan
konservasi alam
- Reboisasi
dan bukti masyarakat
- Pengamanan
hutan (dari perairan, kebakaran, pengembalaan dan lain-lain)
- Pengamatan
dan peningkatan flora, fauna dan ekosistemnya
- Dewan
datar wisata alam
- Advokasi
lingkungan
- Penyebaran
publikasi (kampanye) berbasiskan lingkungan
Peran Kader Konservasi dan Pecinta Alam
Melihat
permasalahan yang ada, konservasi tidaklah mungkin hanya dilaksanakan oleh
pemerintah. Pengikutsertaan dan peran masyarakat suatu keharusan. Apakah yang
bisa dikerjakan oleh Kader Konservasi dan Pecinta Alam?
Secara
individu/organisasi kader konservasi dan pecinta alam mempunyai potensi yang
besar dalam upaya konservasi sumber daya alam, khususnya melalui komponen study
dan save.
Contoh
secara umum kegiatan dapat berupa:
- Ceramah/
penyuluhan tentang lingkungan hidup
- Pembinaan
mental terhadap kader konservasi dan pecinta alam
- Pendekatan
flora-fauna
- Peduli
terhadap social budaya masyarakat
- Dan
lain-lain
Penutup
Secara
sadar para kader konservasi dan pecinta alam mengalir hubungan cinta dengan
alam, maka apa yang dilakukan harus dibesarkan atas kecintaan itu pula.